Dailyxpressnews.com – Penemuan mayat satu keluarga di Kalideres membuat warga geger dan menjadi tanda tanya mengenai penyebabnya. Empat mayat tersebut ditemukan membusuk di dalam sebuah rumah di perumahan Citra Garden Kalideres, Jakarta Barat. Kanit Kriminal Umum Polres Metro Jakarta Barat, AKP Avrilendy mengatakan, penemuan tersebut masih dalam proses penyelidikan kepolisian. “Iya benar, saat ini masih proses penyelidikan,” ucap AKP Avrilendy kepada wartawan. Avril mengatakan pihaknya mendapatkan informasi tersebut dari Polsek Kalideres sekitar pukul 20.00 WIB. Diketahui ada dua mayat yang berjenis kelamin laki-laki dan dua lagi perempuan.
Dia juga menyampaikan, penemuan ini berawal dari kecurigaan pihak Rukun Tetangga atau RT dan warga sekitar yang mencium aroma tidak sedap dari dalam rumah. Setelah memeriksa sumber bau yang tidak sedap tersebut, warga sangat terkejut karena ada empat mayat dalam kondisi membusuk dalam satu rumah. Menurut keterangan warga, mayat tersebut merupakan satu keluarga, namun sampai saat ini pihak kepolisian belum dapat menyimpulkan sejak kapan korban meninggal dunia. Selain itu Avril juga menyampaikan sampai saat ini belum ditemukan tanda-tanda kekerasan dari sekujur tubuh mayat.
Pihaknya akan melakukan proses autopsi untuk memastikan kondisi fisik mayat. “Proses pemeriksaan masih berlanjut sampai saat ini,” ucapnya. Setelah beberapa hari melakukan autopsi pada para jenazah, Kapolsek Kalideres Kompol Syafri Wasdar menyampaikan pesan. “Nanti semuanya setelah proses itu selesai, artinya tidak ada lagi rangkaian penyelidikan yang memerlukan jasad korban ini baru akan dikremasi. Ini kan sementara kita hasilnya bagaimana belum tau nih. Apa ada yang perlu lagi diambil untuk sebagai sempel atau bagaimana juga belum tau nih,” ucapnya.
Syafri mengatakan pihaknya khawatir jika jenazah sudah terlanjur dikremasi, ternyata masih ada yang dibutuhkan dalam penyelidikan. Maka dari itu, kremasi akan dilakukan ketika proses penyelidikan selesai dilakukan. “Khawatir kalau nanti misalkan ternyata ada yang butuhkan atau ada yang kurang, nah kalau sudah dikremasikan gimana?” tanya nya. Satu keluarga tersebut terdiri dari empat orang yaitu ayah, ibu, anak dan ipar, penemuan jenazah di sebuah rumah diawali dengan laporan dari warga. Warga awalnya merasa curiga dengan bau busuk yang tercium dari rumah korban.
Sampai saat ini, penyebab kematiannya masih belum diketahui, polisi menduga kematian korban terjadi sekitar tiga minggu. Polisi tidak menemukan makanan baik di rumah yang ditinggali, maupun lambung korban, akan tetapi penyebab kematian pada empat orang itu belum bisa disimpulkan karena kelaparan. “Terlalu cepat menyimpulkan (meninggal karena kelaparan), saya masih harus berkoordinasi dengan berbagai pihak,” ucap Wali Kota, Jakarta Barat, Yani Wahyu. Di samping itu ,menurut informasi yang beredar sebelum penemuan mayat satu keluarga tersebut sempat membeli kendaraan dan barang elektronik pada tahun 2021 lalu.
Yani juga melakukan penelusuran penyebab kematian keluarga tersebut masih berlangsung baik di tingkat kota maupun kelurahan. Pihaknya juga berharap hasil penelusuran tersebut bisa mengetahui penyebab dari kematian keluarga tersebut. Di samping itu Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Pasma Royce membeberkan fakta terkait kasus penemuan mayat tersebut. “Jadi berdasarkan pemeriksaan bahwa dari lambung para mayat ini tidak ada makanan, berdasarkan keterangan dari dokter forensik bahwa dugaan kematian dari 3 minggu yang lalu,” ucap Pasma Royce mengenai penemuan mayat sekeluarga yang geger di Kalideres.
“Jadi bisa juga diduga berdasarkan dari pemeriksaan dari dokter labfor bahwa mayat ini tidak ada makan dan minum cukup lama,” ucapnya. Keempat orang yang ditemukan tewas itu bernama Rudyanto Gunawan yang berumur 71 tahun dan ia merupakan kepala rumah tangga, ada juga sang istri K. Margaretha Gunawan yang berusia 68 tahun dan anaknya yang bernama Dian usia 42 tahun serta adik ipar Rudiyanto yaitu Budyanto Gunawan yang berusia 68 tahun. Sebelum di temukannya para jenazah, sempat ada petugas PLN datang ke rumah untuk memutus aliran listrik di rumah korban di Kalideres.
“Ada petugas PLN tanggal 9 November datang untuk melakukan pemutusan aliran listrik di rumah tersebut karena sudah atas permintaan pemilik rumah. Ada chat dengan petugas PLN tanggal 4 Oktober, ‘silahkan bapak putus aliran listrik di rumah saya, apabila ingin pemasangan baru saya hubungi bapak itu chat dia berikan terakhir kepada petugas PLN Kalideres,” ucap Asiung saat ditemukan di lokasi. Diketahui, keluarga korban sempat menunggak listrik pada Agustus 2022 dan sudah sempat diingatkan untuk melunasi, tapi ternyata itu menjadi komunikasi terakhir Asiung selaku ketua RT sebelum terjadi penemuan mayat satu keluarga ini.